French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

RUMUS EINSTEIN E=MC^2 MAU SAYA KOREKSI JADI E= -X + Y (Hmmn.. SO WHAT GITU LHO )

Berkas:Nuclear reaction Li6-d.png

Mana yg benar Formula Einstein E=mc^2 atau Formula Supernatural Modern (FSM) E= -x + y
bagaimana hubungan antara kedua Formula itu?

E = mc2 dalam ilmu fisika adalah sebuah rumus yang sering dikenal dan sangat penting dalam menjelaskan persamaan nilai antara energi (E) dan massa (m), yang disetarakan secara langsung melalui konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum ( c 2 )
 E = mc^2 \!,
yang mana:
  • E = energi (J)
  • m = massa (kg)
  • c = kecepatan cahaya (m.s-1)
Faktor c 2 bernilai 89.88 PJ/kg = 21.48 Mt TNT per kg = 149.3 pJ/u = 931.5 MeV/u.

Albert Einstein menurunkan formula ini didasarkan atas pengamatannya pada tahun 1905 atas kelakuan obyek yang bergerak dengan laju mendekati laju cahaya. Kesimpulan terkenal yang ditariknya dari pengamatan ini adalah bahwa massa sebuah benda sebenarnya adalah sebuah ukuran dari kandungan energi benda tersebut. Sebaliknya, persamaan yang dimaksud mengisyaratkan bahwa semua energi yang ada dalam sistem tertutup mempengaruhi massa diam dari sistem.
\mathrm{Energi} = 
\mathrm{Massa}\,\times\,(\mathrm{laju\ cahaya\ dalam\ vakum})^2
Menurut persamaan ini, jumlah maksimum energi yang "dapat diperoleh" dari suatu obyek untuk melakukan kerja aktif adalah massa obyek dikalikan kuadrat dari laju cahaya.
Rumus ini juga digunakan untuk mengukur besarnya energi yang dihasilkan dalam reaksi nuklir. Perubahan massa isotop sebelum dan sesudah reaksi nuklir diperhitungkan. Dimana jumlah massa yang hilang sesudah reaksi nuklir (Δm) dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya, hasilnya sama dengan energi yang dilepaskan dalam reaksi nuklir tersebut.
n^1_0 + X_N^A \rightarrow Y_N^B + 
Energi(\Delta m) \!

Energi

Untuk menghitung energi yang dihasilkan, perubahan massa isotop sebelum dan sesudah reaksi nuklir diperhitungkan. Jumlah massa yang hilang, dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya; hasilnya sama dengan energi yang dilepaskan dalam reaksi itu.
massa isotop Lithium-6 : 6,015122795
   massa isotop Deuterium : 2,0141017778
   massa isotop Helium-4  : 4,00260325415
   
    Lithium-6  +   Deuterium  ->   Helium-4     +    Helium-4
   6,015122795 + 2,0141017778 -> 4,00260325415  +  4,00260325415
                   
          8,0292245728        ->          8,0052065083
           
 Massa yang hilang: 8,0292245728 - 8,0052065083 = 0,0240180645 u   (0,3%)
         
        
         E = mc2  =       1u             x      c2
                  = 1,660538782×10−27 kg x (299.792.458 m/s)2
                  = 149241782981582746,248171448×10−27 Kg m2/s2
                  = 149241782981582746,248171448×10−27 J
                  = 931494003,23310656815183435498209 ev
                  = 931,49 Mev       (dibulatkan)
   Jadi, massa 1u = 931,49 Mev
              E = mc2  =       1 Kg           x      c2
                  =       1 kg           x (299.792.458 m/s)2
                  = 89875517873681764 Kg m2/s2
                  = 89875517873681764 J
                  = 89,875 PJ       (dibulatkan)
 Jadi, massa 1 Kg = 89,875 PJ
         
         
 Jadi energi yang dapat dihasilkan = 89,875 PJ/kg  =  21,48 Mt TNT/kg
                                   =149,3   pJ/u   = 931,49 MeV/u
                    
                      
         E = 0,0240180645 u    x   931,49 MeV
               
         E = 22,372586901105 MeV  (dengan keakuratan 1%)
         E = 22,4 Mev            (dibulatkan)
   
    
 Jadi, persamaan reaksinya: 
            
     6Li + D ->   4He (11.2 MeV)   +   4He (11.2 MeV)
     
     6Li + D -> 2 4He  +  22,4 MeV
     
     
 massanya hilang sebanyak 0,3 % (dibulatkan dari 0,2991330517938 %)
   
                           0,3 %  x  21,48 Mt TNT/kg  =  64 Kt/kg  (dibulatkan)
 
 
 jadi, Jumlah energi yang bisa dihasilkan (dengan 100 % efisien )
 melalui reaksi fusi nuklir berbahan materi: 
Lithium-6 + Deuterium  =  64 Kt/kg  (dibulatkan)
Dan Bagaimana bila masa atau m=0  ?????

Formula Supernatural Modern FSM bukan hasil gagasan saya, melainkan anugrah Tuhan YME untuk menjelaskan fiksi saya yang berjudul Blackhole.

Saya berkali-kali menyatakan bahwa saya tak meragukan kebenaran dan manfaat Formula Einstein, namun saya berani menyatakan bahwa teori tersebut hanya berlaku jika m #0 (massa tidak nol).

Mengapa? Saat m=0 maka E harus = 0 sebab nilai c bukannya tak berhingga. Dan itu artinya MUSTAHILL

E=mc^2 jika m=0 maka E=0 dan C tak berhingga (?!!! )

Tapi coba perhatikan  
E= -x + y
Saat E= 0 atau m #0 maka MUTLAK x = y, ini sesuai dengan kenyataan setiap massa pasti terdiri dari keseimbangan x dengan y, jika x dan y tak seimbang, maka tak mungkin terjadi massa.
saya gunakan medan magnet mengapa karena medan magnet/medan listrik tak memiliki massa,tetapi memiliki energi.  Nilai E dapat 0 saat x=x, dapat E<0 saat x>y atau E>0 saat x < y.

Dalam disiplin matematika berapa saja yang nilainya sama jika diperkurangkan akan menghasilkan nol, tetapi nol tidak sama dengan pengurangan dua nilai berapa saja yang besarnya sama. Jadi akan lebih baik FSM dirubah menjadi y - x = E bukan E = - x + y. 
  
Cahaya memiliki sifat ambigus, sebagai gelombang elektro magnetik cahaya tak memiliki massa, sedangkan sebagai aliran photon mula-mula dianggap memiliki massa yang sangat kecil, kemudian diralat menjadi tak memiliki massa, lalu menurut penelitian terakhir memiliki massa dan "ukuran/volume"nya  diluar yang masih dikenal/ diizinkan dalam dimensi fisika. 

Medan listrik dan medan magnet juga tak memiliki massa. Sudah terbukti dan diakui dalam fisika cahaya,medan magnet dan medan listrik yang tak memiliki massa memiliki energi. Hal inilah yang menyebabkan saya mengoreksi formula Einstein, bahwa syarat berlakunya Formula itu adalah massa # 0.
dan Jika 
E=mc2, sedangkan E=-x + y , maka mc2 = - x + y........c2 = (-x + y)/m.......c = V { (-x + y)/m}

Saya perlu jelaskan bahwa E pada E=mc2 adalah energi fisika hingga m tak mungkin = 0 kecuali mendekati nol. 

E pada E= -x + y adalah keseimbangan energi dalam suatu sistem, saat x = y akan menghasilkan E = 0. Jadi kedua E berbeda maknanya, yang satu adalah pembagian bilangan yang tak mungkin menghasilkan nol. yang lain adalah penjumlahan dua bilangan yang mungkin menghasilkan nilai nol pada saat kedua bilangan sama besarnya dengan tanda berlawanan, atau selisih antara dua bilangan yang sama besarnya.

Saat x=y maka terjadi massa yang quantanya q yang jumlah energinya 0 atau E=0.. Berapapun besarnya q ,maka pasti E= 0, Jika q dibagi, maka E nya nilainya akan tetap 0, yang menjadi semakin kecil adalah quantanya, quanta paling kecil dinamakan quantum nilainya mendekati nol (tetapi bukan nol).

Inilah jawaban bahwa quantum tak dapat dibagi menjadi energi semu, tetapi quantum maupun quanta dapat bergeser koordinatnya dalam peta energi menjadi energi semu dengan "menambahkan" energi semu lainnya, misalnya energi gaib (E=x), energi metafisika (E=y) atau energi transien E #0 valid.

E= -x + y akan menghasilkan E=0 saat x = y = q ini menjelaskan terjadinya quantum dan quanta.

E=mc2 menyatakan hubungan antara m dengan energi fisika. Jika m dipecah atau pecah menjadi energi fisika akan menghasilkan energi fisika sebesar mc2. atau sebaliknya energi fisika dapat menghasilkan massa sebesar m = E/c2.

Jadi E = - x + y mengiformasikan terjadinya energi fisika (termasuk quantum) , kemudian energi fisika itu dapat berubah menjadi massa sesuai dengan E=mc2.

Yang harus tetap diingat menurut TM tak semua x dan y selalu sama, artinya disamping quantum dan quanta di alam semesta terdapat x dan y dan dipole x dan y yang belum seimbang. Inilah yang harus dibuktikan oleh generasi sesudah kita.
Jika Tuhan YME mengizinkan mereka akan sanggup membuktikan adanya x dan y.
Semua hanya dapat dijelaskan oleh FSM ( E= -x + y ) dan tak mungkin dijelaskan dengan  E=mc2

Penjelasan ini sesuai dengan filosofi: Tiada yang abadi di alam semesta ini.

Menurut hasil pemikiran saya disekeliling saya terdapat energi  yang sangat dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Apakah energi itu memiliki massa atau tak memiliki massa? Hal ini dapat dipelajari dari Mekanika Quantum. Menurut fisika 'quantum'  merupakan energi dasar sekaligus partikel  terkecil yang tak mungkin dilenyapkan.

Formula E=mc2 justru menyatakan hubungan antara partikel (massa) dengan energi. Besarnya energi yang dimiliki massa adalah sebesar massa dikalikan kuadrad kecepatan cahaya.

Menurut pemikiran saya energi dan massa bagaikan permukaan uang (logam). Saat m=0 seluruhnya sistem berujud energi. Saat terjadi keseimbangan prima dalam sistem (massa) maka semua energi berujud massa. Ini artinya massa merupakan konsentrasi dari energi hingga dapat pecah atau dipecah menjadi energi. Sebaliknya energi dapat terkonsentrasi menjadi massa. Hubungan ini dinyatakan oleh Formula E =mc2.

Pertanyaannya: Apakah tak ada kondisi dimana suatu sistem terdiri dari massa dan energi?
Bagaimana penjelasannya terjadinya massa dari energi atau sebaliknya jika massa pecah dan menimbulkan energi? Fenomena ini dipelajari oleh fisika, tetapi ternyata antara Teori Relativitas dengan Mekanika Quantun belum dapat dipertemukan.

Saya tak pernah memimpikan sanggup menjelaskan hubungan antara  massa dan energi jika saya tak dianugrahi Formula Supernatural Modern. 

Dengan mengkotak-katik FSM yaitu E= -x + y 

saya dapat menemukan jawaban adanya dua jenis energi dasar yang dinyatakan dalam FSM yaitu  variable x  saya asumsikan sebagai kutub selatan monopole magnet weber dan variable y  saya asumsikan sebagai kutub utara monople weber. E adalah jumlah atau keseimbangan dipole yang dibangunkan oleh sepasang kutub magnet tersebut.
Hingga kini dalam fisika tak dikenal adanya monople, yang ada selalu dipole. Jika dipole dibagi-bagi akan tetap menghasilkan dipole, tak mungkin didapatkan monopole. 
 Dalam teori atom, electron yang mengelilingi proton dapat dianggap sebagai dipole (bukan monopole), karena selalu menghasilkan medan magnet utara dan selatan yang sama besarnya.

Justru karena saya mempelajari fisika dan tahu hukum fisika dan fenomena nyata walaupun baru minimal, saya merasa tak puas dengan apa yang sudah saya pelajari karena tak sanggup menjawab pertanyaan saya mengenai berbagai masalah, diantaranya:

a
mengapa medan magnet dan medan listrik dapat menimbulkan gaya tarik dan gaya tolak sedangkan gaya gravitasi selalu menarik.

b.mengapa cahaya memiliki sifat ambigus.

c bagaimana terjadi komunikasi antar bagian alam semesta yang jaraknya jutaan bahkan bilionan cahaya sehingga alam semesta bersifat  cosmos, tidak chaos?

d.mengapa air mengalami anomali

e.mengapa sumbu bumi membentuk sudut dengan garis penghubung matahari dan bumi?

f. benarkah waktu dapat dipercepat,diperlambat bahkan dihentikan dan diputar mundur seperti yang dinyatakan oleh teori relativitas hingga dijadikan bahan fiksi ilmiah.

g. apakah manusia turunan kera atau hasil evolusi living organisme primitif.

h apakah makluk hidup  hanya ada dibumi dan bagian alam semesta yang memiliki wilayah biosfera.

Pada kehidupan saya yang mendekati tiga perempat abad banyak fenomena disekitar saya bahkan saya alami sendiri yang tak dapat dijelaskan dengan hukum fisika karena cenderung irrasionil. Pengalaman ini saya tulis dalam sedikit tentang pengalaman hidup saya.

Ini bukan berarti saya tak perlu belajar dan bertanya pada orang lain dan informatika dari massa lalu,  justru menjadikan saya semakin bodoh.
Bagi saya ilmu penegetahuan merupakan bahan dan ilham untuk  saya manfaatkan dan saya pelajari, tetapi bukannya dogma yang membelenggu fikiran saya.

Itulah saya merasa bersyukur  dianugrahi FSM : E = -x +y.

Saat E= 0 atau m#0 maka harus x=y, ini sesuai dengan kenyataan setiap massa pasti terdiri dari keseimbangan x dengan y, jika x dan y tak seimbang, maka tak mungkin terjadi massa.

Pada saat m=0, justru E#0, ini dapat saya gunakan mengapa medan magnet,medan listrik tak memiliki massa,tetapi memiliki energi.  Nilai E dapat 0 saat x=x, dapat E<0 saat x>y atau E>0 saat x < y. Perbedaan tanda E (positip dan negatip) dapat dimanfaatkan menjelaskan terjadinya gaya tarik dan gaya tolak.

Kotak, katik saya ini terus berkembang seakan tak terbendung sehingga saya "berani" menyatakan bahwa Big Bang bukanlah nongolnya alam semesta tanpa diciptakan oleh Tuhan YME, melainkan lahirnya Sub Alam Fisika melalui suatu rangkaian proses penciptaan alam semu terlebih dahulu.

Sekali lagi: FSM bukanlah hasil gagasan saya melainkan karunia Tuhan YME yang saya manfaatkan untuk menjelaskan sesuatu yang tak terjelaskan oleh fisika. Formula Einstein hanya berlaku untuk kondisi m #0, dan menyatakan hubungan antara massa dengan energi, sedangkan FSM menjelaskan dua sisi mata uang m=0 saat  E#0 dan E=0 saat m#0

Disadur dari : Hamba Allah SWT.

Comments :

2 comments to “RUMUS EINSTEIN E=MC^2 MAU SAYA KOREKSI JADI E= -X + Y (Hmmn.. SO WHAT GITU LHO )”
Anonim mengatakan...
on 

Wow dalem sekali ulasannya pak. Tapi ya tetap asik juga. Terimakasih. Erna Win

Anonim mengatakan...
on 

ass. . .
Terus menganalisa tentang apa yang sedang anda ragukan,seperti halnya medan magnet\medan listrik mempunyai gaya tarik menarik dan gaya tolak menolak sedangkan gravitasi hanya menarik. . .karena bukan tidak mungkin suatu saat akan anda ketahui mengapa demikian. . .

Posting Komentar

Sarankan dengan bijak dan sopan maka kami akan menghargai anda.

-^- Kembali keatas -^-

 

KOMPAS.com

Foto Saya
RIZANET
Indonesia
Untuk Koleksi Pribadi agar mudah mencari artikel saya
Lihat profil lengkapku

ANTARA - Berita Terkini

PAPA...PERSIAPKANLAH MASA DEPAN ANAK KITA KARENA DIA AKAN HIDUP DIMASANYA BUKAN LAGI DIWAKTU KITA... ANAK ADALAH TITIPAN TUHAN JADI BUKAN KOMODITI DIHARI TUA KITA... BERILAH SELALU KASIH SAYANG KEPADA ANAK KITA KARENA ESOK DIA AKAN PENUH CINTA KEPADA SESAMANYA...MAMA RATU ERLINA DAN ELVIRA